Minggu, 27 Januari 2013

10 Jejaring Sosial Gagal







Sebelum Facebook dan Twitter melegenda, ada satu dua jejaring sosial primadona di internet yang kini namanya tenggelam. Situs MyLife.com merilis 10 jejaring sosial gagal setelah era booming-nya FB dan Twitter.

1. Ping
Jejaring sosial musik Apple dinilai gagal sebab tak mampu memberikan layanan maksimal pada pengguna terkait konten utama mereka. Terlalu banyak sensor, hanya berikan preview musik 30 detik, dan gagal bersaing dengan kompetitor. Facebook misalnya memudahkan pengguna menikmati dan berbagi musik di situs mereka.
2. Google+
Agak aneh melihat Google+ masuk dalam list gagal ini. Namun jika melihat sederet fakta ke belakang, mungkin ada benarnya juga dikategorikan gagal. Google+ dinilai tak bisa meramu produknya untuk memberikan pengalaman sosial pengguna yang lebih baik.
3. Delicious
Social bookmarking site ini dinilai gagal setelah dijual ke perusahaan lain yang tak paham bagaimana mengelolanya. Dimunculkan ulang dengan tool yang salah dan privasi yang buruk.
4. Eons
Menyasar pada pengguna uzur yang sayangnya tak siap. Didirikan oleh Monster.com jejaring sosial ini menargetkan user di atas 50 tahun. Target demografi usia yang buruk untuk media sosial di tahun tersebut (2007).
5. Diaspora
Dinilai gagal sebab terlalu njlimet dalam memainkannya. Misalkan saja pengguna harus menginstal sebuah aplikasi di komputer untuk bergabung. Hampir miliki versi yang sama dengan Google+ namun miskin fitur laiknya Facebook.
6. Orkut
Memang gagal secara global namun sukses di Brasil. Dinilai gagal sebab miskin inovasi dan tak ada fitur social sharing.
7. Xanga
Dinilai gagal sebab lebih powerfull ke arah blogging ketimbang social networking. Ceakanya inovasi yang ada justru ke fitur blogging bukan social.
8. Digg
Situs social aggregator ini sangat sukses di masanya. Namun setelah munculnya Facebook dan Twitter, pengguna lebih mudah berbagi konten dengan sekali klik.
9. Friendster
Sukses dan booming secara global namun tak diikuti dengan inovasi. Miskin social sharing dan tak fokus dengan fitur connecting.
10. Myspace
Serupa dengan Myspace, situs ini sukses, mampu mengintergrasikan musik. Namun terlalu banyak iklan, terlalu lamban (loading), dan Facebook menawarkan pengalaman lebih mudah untuk terhubung dengan musisi serta artis.

0 komentar

Posting Komentar