Kamis, 12 Juni 2014

Gaji tak Dibayar, Pemain Asing Asal Rusia Jadi Penjual Jus di Solo

Gaji tak Dibayar, Pemain Asing Asal Rusia Jadi Penjual Jus di Solo

Berita Bola Terupdate - SEORANG pemain asing asal Rusia hidup terlunta-lunta di Kota Solo karena gaji selama tiga bulan belum diberikan oleh klubnya. Sergei Litinov terpaksa bekerja di warung jus untuk bertahan hidup.

Sergei Litvinov (27), tercatat menjadi pemain belakang PSLS Lhoksumawe pada musim 2013/2014 lalu di ajang Indonesia Premier League. Pemain bernama lengkap Alexandrovich Litvinov mengaku selama enam bulan dirinya belum mendapatkan gaji dari klubnya tersebut. Sekitar Rp 124 juta masih dinanti oleh Sergei.

“Awal musim semua baik baik saja, namun setelah itu tidak ada gaji, klub minta main dulu, nanti gaji akan dibayar,” kata Sergei kepada kompas.com, Sabtu (7/6/2014).

Kekesalan Sergei terhadap janji palsu klub membuat Sergei memilih pergi ke Solo. Selain ada beberapa teman tinggal di Solo juga dirinya mempunyai kenangan di Kota Bengawan saat membela Solo FC pada beberapa musim yang lalu.

Namun, Sergei masih menunggu gajinya dari PSLS Lhoksumawe karena dirinya ingin pulang ke negaranya dan berkumpul bersama anak dan istri tercintanya. Dirinya enggan bernasib seperti mendiang Diego Mendieta, pemain asing asal Paraguay yang meninggal karena tidak ada biaya untuk berobat akibat gajinya tak kunjung diberikan oleh Persis Solo.

“Saya tidak mau mati kayak Mendieta. Dan sepak bola Indonesia tidak akan pernah maju dan kalah dari negara lain apabila masih seperti ini,” katanya.

Untuk menyambung hidup, Sergei pun bekerja di sebuah warung jus buah milik Nugro di daerah Kartpuran, Serengan, Solo.

“Awalnya Sergei sering datang ke warung dan cerita tentang nasibnya, lalu saya tawari saja kerja di sini,” kata Nugro kepada Kompas.com.

Sergei yang sudah fasih berbahasa Indonesia tersebut sempat menunjukan skill-nya memainkan si kulit bundar di jalan. Sesekali warga yang melintas berhenti dan menikmati aksi Sergei. Beberapa warga sekitar yang sudah akrab dengan pemain bertubuh jangkung tersebut berteriak menyapa.

Sergei sempat membela tim baik di Indonesia atau di luar negeri seperti FC LLuch-Energiya Vladivostok, FC Okean Nakhodka, Solo FC, dan Persikab Bandung.


Merujuk wikipedia, Sergei Aleksandrovich Litvinov lahir di Vladivostok, wilayah Primorsky, Rusia pada tanggal 29 September 1986. Ayah Sergei, Aleksandr adalah Mayor Pasukan Perbatasan Federasi Rusia. Ibunya Tatiana bekerja di klinik gigi. Ia juga memiliki kakak Aleksandr. Pada usia 5 tahun, dia di pertama kali menyentuh bola dan sentuhan ini mengubah hidupnya.

Pelatih pertama Sergei adalah Viktor Alekseevich Golishev. Dia menjadi pesepakbola profesional juga. Ia bermain di FC SKA-Energiya Khabarovsk dan FC Chelyabinsk. Dengan FC SKA-Energiya Khabarovsk ia bermain di turnamen regional Timur Jauh "B-class" tim dan akhirnya menang pada tahun 1957, mendapatkan promosi untuk "A-class". Ia juga memiliki dua caps di tim nasional Republik Federasi Sosialis Soviet.

Sergei mulai bermain sepak bola pada usia dini dan pada usia tujuh tahun ia terdaftar di sebuah sekolah sepak bola di kota kelahirannya Luch-Energiya Vladivostok. Meskipun tidak memiliki darah pemain sepak bola di keluarga, Sergei unggul dalam olahraga yang memilih dan dipilih untuk bermain untuk tim cadangan dari Liga Primer Rusia Luch-Energiya Vladivostok.

Sergei Litvinov adalah pilar kekuatan dengan kemampuan duel udara yang membuat dia menjadi salah satu pemain paling konsisten di tim.

Sergei memiliki teknik yang baik juga, ia memenangkan Red Bull Freestyle challenge di Wilayah Timur Jauh Rusia pada tahun 2008. Ia mewakili kawasan Timur Jauh di Moskow pada kejuaraan Rusia di Red Bull Freestyle challenge.

Sergei Litvinov menandatangani kontrak profesional pertamanya ketika ia berusia 19 tahun, untuk klub di kota kelahirannya Luch-Energiya Vladivostok, yang merupakan klub paling sukses di Timur Jauh Rusia. Dia diikat selama tiga tahun di sana dengan klub Luch-Energiya Vladivostok bermain di Liga Premier Rusia.

Di luar lapangan, hal-hal tidak berubah sseperti yang Sergei Litvinov harapkan karena ia tidak dibayar upah secara teratur, sementara di lapangan dia tidak mendapatkan kesempatan bermain lebih. Dia meninggalkan Vladivostok dan diundang ke Okean Nakhodka yang bermain di Divisi II Rusia pada tahun 2009. Setelah musim tersebut, Vladivostok memanggilnya kembali, tetapi dia mengubah rencananya.

Sergei mendapat tawaran dari tim Liga Primer Indonesia Solo FC pada tahun 2011. Di Solo, Sergei adalah pemain favorit dari Pasoepati.

Pada tahun 2012 Persikab Bandung menandatangani Sergei pada leg kedua kompetisi.

Pada Maret tahun 2013, ia menjadi pemain PSLS Lhokseumawe. Tercatat menjadi pemain belakang PSLS Lhoksumawe pada musim 2013/2014 lalu di ajang Indonesia Premier League, dia mengaku selama enam bulan dirinya belum mendapatkan total gaji Rp. 124 juta dari klubnya tersebut. Untuk menyambung hidup dan menunggu kejelasan gaji untuk biaya pulang ke Russia, Sergei bekerja di sebuah warung jus buah di daerah Kartpuran, Serengan, Solo

0 komentar

Posting Komentar